Pada suatu ketika ada se-ekor anak Macan Tutul yang masih kecil dan bangga sekali menjadi se-ekor Macan Tutul karena larinya yang sangat cepat dan tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatan larinya. Pada suatu pagi sang anak Macan Tutul melakukan hobbynya berlari dia menujukan kepada ayah dan ibunya betapa cepatnya dia dapat berlari. Dia berlari kepadang rumput dengan cepatnya sampai-sampai dia tidak sempat menegur Antelop temannya. Kemudian dia berlari kearah semak berduri dengan cepatnya tanpa menghiraukan bahwa semak tersebut berduri.
Tak lama waktu berlalu Anak Macan Tutul kembali kerumahnya sambil berlari dan memamerkan kepada ayah ibunya bahwa larinya semakin cepat. Tapi sang ibu bertanya kenapa kamu tampak berbeda nak? Kemana semua titik-titik hitam ditubuhmu? Apakah terjatuh? Lalu sang Ayah berkata: "Coba kamu telusuri setiap jalan yang kamu lewati dan kali ini jalanlah dengan perlahan"
Sang anak kemudian berjalan dengan perlahan dan menelusuri tempat yang tadi dia lewati. Dia menelusuri padang rumput yang ia lewati tetapi dia tidak menemukan totol-nya tetapi dia mendapatkan pemandangan yang indah dari padang rumput tersebut dengan langit biru dan oasis dimana semua hewan berkumpul. Dia juga bertemu dengan temannya si Antelop yang menunjukan lompatannya yang indah. Anak Macan Tutul menjadi senang sekali bertemu temannya dan mengajak Antelop untuk menemaninya mencari totol-nya.
Tempat berikutnya adalah semak berduri, disini mereka menemukan totol anak Macan Tutul tersebut. Dan Anak Macan Tutul menyadari bahwa semak tersebut berduri dan berbahaya jika kita tidak hati-hati dalam melangkah.
Kemudian anak Macan Tutul kembali kerumahnya dan menceritakan betapa menakjubkan perjalanan dia yang kita lalui tadi dan totolnya sudah kembali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar